Oleh : AHMAD WAGITO
Makul : MANAJEMEN PENDIDIKAN
MANAJEMEN PERSONALIA /
PEGAWAI
I.
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
Sekolah yang baik perlu diatur atau
dimanaj dengan baik. pengaturan tersebut mencakup semua sumber daya yang
dimiliki sekolah tersebut. salah satu sumber daya sekolah adalah personal (guru
baik PNS maupun bukan PNS, penjaga sekolah, dan tenaga administrasi). Agar
personal sekolah tersebut dapat menjalankan hak dan kewajibannya dengan baik
perlu suatu pengaturan, yaitu manajemen personalia.
Tugas sekolah adalah memberikan
pelayanan kepada siswa. Pelayanan yang dimaksud adalah pelayanan di bidang
pendidikan. Pelayanan tersebut meliputi pelayanan ilmu pengetahuan, pelayanan
bimbingan dan konseling serta pelayanan keterampilan. Sekolah dikatakan baik
apabila dapat memberikan pelayanan pendidikan yang baik kepada siswa. Pelayanan
yang baik dapat diberikan kepada siswa apabila sekolah tersebut dimanaj dengan
baik. Salah satu bagian yang dimanaj adalah personalia sekolah. Untuk itu diperlukan
manajemen personalia (management by people).
Dalam makalah ini akan dibahas mengenai
manajemen personil/pegawai, dan dengan mencantumkan hasil penelitian kami di
MTs Wahid Hasyim Runting Tambaharjo Pati yang kami lakukan pada tanggal 1
oktober 2012 melalui wawancara terhadap salah satu guru yang mengajar di sana.
B. Rumusan Masalah
1. Apa
pengetian dan ruang lingkup manajemen personalia di sekolah?
2.
Apa fungsi
manajemen personalia itu?
3.
Bagaimana Manajemen Personil di MTs Wahid Hasyim Pati?
II.
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
dan Ruang Lingkup Manajemen Personil
Menurut
kamus besar bahasa Indonesia, “manajemen” berarti penggunaan sumber daya
secara efektif untuk mencapai sasaran. Sedangkan “personalia” berarti
kepegawaian. Manajemen personalia juga bisa disebut “manajemen sumber daya
manusia”. Manajemen sumber daya manusia (MSDM) merupakan bagian dari
manajemen keorganisasian yang memfokuskan diri pada unsur sumber daya manusia.[1]
Secara
singkat kami
menyimpulkan bahwa manajemen personalia adalah manajemen yang memfokuskan pada
persoalan pegawai/personil, yang di dalamnya mendaya gunakan seluruh personil
secara efektif dan efisien dengan tujuan untuk mencapai sasaran.
Dalam
ruang lingkup sekolah, personil merupakan tenaga yang bekerja/ melaksanakan
tugas untuk mencapai tujuan yang sudah dirumuskan bersama yaitu visi dan misi
sekolah. Secara terperinci personil sekolah tersebut adalah meliputi : kepala
sekolah, Guru, pegawai administrasi (tata usaha), dan pesuruh/penjaga sekolah.
Kepala
sekolah wajib mendaya gunakan seluruh personil secara efektif dan efisien agar
tujuan penyelenggaraan pendidikan di sekolah tersebut tercapai dengan optimal.
Pendayagunaan ini ditempuh dengan jalan memberikan tugas-tugas jabatan sesuai
dengan kemampuan dan kewenangan masing-masing individu. Oleh karena itu adanya
“jeb diskription” yang jelas sangat diperlukan.[2]
1. Pengertian Manajemen Personil Menurut Para Tokoh
a. George R Terry mengatakan bahwa
manajemen adalah pencapaian tujuan (organisasi) yang sudah ditentukan
sebelumnya dengan menggunakan bantuan orang lain.
b. Prof. Edwin B. Filippo, manajemen
personalia adalah “perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian
atas pengadaan tenaga kerja, pengembangan, kompensasi, integrasi, pemeliharaan,
dan pemutusan hubungan kerja dengan sumber daya manusia untuk mencapai sasaran
perorangan, organisasi, dan masyarakat.[3]
c. Tri Ubaya Sakti mengatakan bahwa
manajemen persoanalia adalah segala sesuatu tindakan yang berhubungan langsung
dengan perencanaan, penyusunan, pembangunan, pengembangan, pengarahan,
penggunaan serta pengendalian segala sesuatu berdaya guna dan berhasil guna.
d. Manulang mengatakan bahwa manajemen
personalia adalah seni dan ilmu perencanaan, pelaksanaan dan pengontrolan
tenaga kerja untuk tercapainya tujuan yang telah ditentukan terlebih dahulu
dengan adanya kepuasan hati pada diri para pekerja.[4]
Dari definisi tersebut dapat kami
simpulkan bahwa manajemen personil atau juga disebut manajemen pendidikan di
sekolah adalah segenap proses penataan yang bersangkut paut dengan masalah
memperoleh dan menggunakan tenaga kerja untuk dan di sekolah dengan efisien,
demi tercapainya tujuan sekolah yang telah ditentukan sebelumnya.
Pada prisipnya yang dimaksud personel
disini ialah orang-orang yng melaksanakan sesuatu tugas untuk mencapai tujuan.
Personel di sekolah meliputi unsur guru yang disebut tenaga edukatif dan unsur
karyawan yang disebut tenaga administratif.
Personalia ialah semua anggota
organisasi yang bekerja untuk kepentingan organisasi yaitu untuk mencapai
tujuan yang sudah ditentukan. Dalam tiap kelompok personalia perlu pembagian
tugas dan tanggung jawab serta hubungan kerja yang jelas. Seorang Kepala
Sekolah dapat dibantu oleh seorang atau beberapa orang wakil kepala yang
mengkoordinasikan urusan kurikulum atau kegiatan belajar mengajar, urusan kesiswaan,
urusan sarana prasarana pendidikan, urusan hubungan sekolah dan masyarakat, dan
sebagainya.
2. Ruang Lingkup Manajemen Personil
Segenap proses penataan pegawai meliputi
semua proses atau cara memperoleh pegawai, penempatan dan penugasan,
pemeliharaannya, pembinaannya, evaluasi, serta pemutusan hubungan kerja.
a. Pengadaan
personel
Pengadaan personel dilakukan pada
dasarnya karena tuntutan atau alasan-alasan: (1) ada perluasan pekerjaan karena
besarnya beban tugas, dan (2) ada mutasi pegawai. Proses pengadaan pegawai
meliputi kegiatan mulai dari pengumuman kebutuhan, menyeleksi sampai pada
pengangkatannya.
b. Penempatan
dan Penugasan
Prinsip dasar penempatan dan penugasan
pegawai adalah kesesuaian tugas dengan kemampuan yang dimiliki pegawai tersebut
(the right man on the right place).
c. Pemeliharaan
Personel
Dalam aspek pemeliharaan personel
sekolah, mengacu pada pemeliharaan pegawai negeri sipil pada umumnya, yang
didalamnya terdapat kewajiban dan hak pegawai negeri sipil. Hal ini diasumsikan
bahwa pemeliharaannya pegawai pada instansi/lembaga pendidikan pada umumnya
tidak jauh berbeda dengan ketentuan yang berlaku bagi pegawai negeri sipil.
d. Pembinaan
Personel
Pembinaan atau pengembangan pegawai
adalah usaha-usaha yang dilakukan untuk memajukan dan meningkatkan mutu serta
efisiensi kerja seluruh tenaga personalia yang berada dalam lingkungan sekolah.
e. Pemutusan
Hubungan Kerja
Pemutusan hubungan kerja dalam
pengertian ini meliputi: pemberhentian seorang pegawai yang mengakibatkan yang
bersangkutan kehilangan statusnya sebagai pegawai.
B.
Fungsi
Manajemen Personalia
Fungsi-fungsi manajemen
personalia adalah sebagai berikut:
1.
Perencanaan
(Planning)
Perencanaan berarti penentuan program personalia
yang akan membantu tercapainya sasaran yang telah disusun untuk perusahaan itu.
Dengan kata lain proses penentuan akan melibatkan partisipasi aktif dan
kesadaran penuh dari Manajer personalia, dengan keahliannya dalam bidang sumber
daya manusia.
2.
Pengorganisasian
(organizing)
Organisasi adalah alat untuk mencapai
tujuan, manajer personalia menyusun suatu organisasi dengan merancang struktur
hubungan antara pekerjaan, personalia, dan faktor-faktor fisik. Apabila
serangkaian tindakan telah ditentukan, organisasi harus disusun untuk
melaksanakannya.
3.
Pengarahan
(directing)
Fungsi sederhana dari pengarahan adalah
untuk membuat atau mendapatkan karyawan melakukan apa yang diinginkan, dan
harus mereka lakukan (pemberian perintah).
4.
Pengendalian
(controlling)
Pengendalian adalah fungsi manajerial
yang berhubungan dengan pengaturan kegiatan agar sesuai dengan rencana
personalia yang sebelumnya telah dirumuskan berdasarkan analisis terhadap
sasaran dasar organisasi
5.
Pengadaan tenaga
kerja (procurement)
Fungsi operasional dari manajemen
personalia adalah berupa usaha untuk memperoleh jenis dan jumlah yang tepat
dari personalia yang diperlukan untuk menyelesaikan sasaran organisasi. Hal-hal
yang dilakukan dalam kaitan ini adalah penentuan sumber daya manusia yang
dibutuhkan dan perekrutannya, seleksi, dan penempatan . Penentuan sumber daya
manusia yang diperlukan harus bersandar pada tugas-tugas yang tercantum pada
rancangan pekerjaan yang ditentukan sebelumnya
6.
Pengembangan
(development)
Pengembangan merupakan peningkatan
keterampilan melalui pelatihan yang perlu untuk prestasi kerja yang tepat.
Kegiatan ini amat penting dan terus tumbuh karena perubahan-perubahan
teknologi, reorganisasi pekerjaan, tugas manajemen yang semakin rumit.
7.
Kompensasi
(compensation)
Fungsi ini dirumuskan sebagai balas jasa
yang memadai dan layak kepada personalia untuk sumbangan mereka kepada tujuan
organisasi
8.
Integrasi
(integration)
Integrasi merupakan usaha untuk
menghasilkan suatu rekonsiliasi (kecocokan) yang layak atas
kepentingan-kepentingan perorangan (individu), masyarakat , dan organisasi.
Definisi ini berpijak atas dasar kepercayaan bahwa masyarakat kita terdapat
tumpang tindih kepentingan yang cukup berarti.
9.
Pemeliharaan
(maintenance)
Pemeliharaan merupakan usaha untuk
mengabadikan angkatan kerja yang mempunyai kemauan dan mampu untuk bekerja.
Terpeliharanya kemauan untuk bekerja sangat dipengaruhi oleh komunikasi dengan
para karyawan, keadaan jasmani (fisik) karyawan, dan kesehatan serta
keselamatan kerja.
10.
Pemutusan
Hubungan Kerja (separation)
Jika fungsi pertama manajemen personalia
adalah untuk mendapatkan karyawan, adalah logis bahwa fungsi terakhir adalah
memutuskan hubungan kerja dan mengembalikan orang-orang tersebut kepada masyarakat.
Organisasi bertanggung jawab untuk melaksanakan proses pemutusan hubungan kerja
sesuai dengan persyaratan-persyaratan yang telah ditentukan, dan menjamin bahwa
warga masyarakat yang dikembalikan itu berada dalam keadaan yang sebaik
mungkin.
C.
Manajemen
Personil di MTs Wahid Hasyim Pati
Berikut beberapa keterangan
mengenai manajemen personil di MTs Wahid Hasyim Pati:[5]
- Para personil/guru yang dimiliki oleh MTs Wahid Hasyim Pati telah memenuhi kualifikasi akademik, karena guru-guru yang mengajar di MTs Wahid Hasyim Pati sudah memiliki ijazah S1/D3 Pendidikan Guru. Namun ada juga beberapa guru yang belum berijazah S1/D3.
- Para personil/guru yang dimiliki oleh MTs Wahid Hasyim Pati adalah terdiri dari guru tetap yayasan dan guru honorer, dan belum ada guru yang statusnya sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS), namun ada beberapa guru yang sudah mendapatkan sertifikasi.
- Beberapa guru yang dimiliki oleh MTs Wahid Hasyim juga menjadi guru maple di sekolah lain seperti SMA Wahid Hasyim, MTs Islam Pati dan lain-lain.
- Adapun tenaga administratif, seperti; Tata Usaha, Bendahara Sekolah, Penjaga Sekolah dan Penanggung Jawab kebersihan sekolah masih dirangkap oleh guru-guru maple.
- Cara kepala sekolah agar para personil sekolah terus memperbarui pengetahuan dan keterampilan di bidangnya masing-masing adalah dengan cara memberikan motivasi kepada para personil sekolah agar terus mengembangkan pengetahuan dan kemampuannya demi mencapai tujuan bersama yakni memajukan MTs Wahid Hasyim Pati.
III.
SIMPULAN
1.
Personalia
adalah semua anggota organisasi yang bekerja untuk kepentingan organisasi yaitu
untuk mencapai
tujuan yang sudah ditentukan, yang mencakup para guru,
para pegawai, dan para wakil siswa yang dipimpin oleh seorang kepala institusi
yang berkeudukan sebagai manager.
2.
Manajemen
personalia di sekolah pada prinsipnya mengupayakan agar setiap warga dapat
bekerja sama dan saling mendukung untuk mencapai tujuan sekolah.
3.
Adapun tugas
manajer dalam mewujudkan keberhasilan pendidikan yakni ia harus memperhatikan
segala sesutu mengenai personalia mulai dari merencanakan, merekrut,
menyeleksi, meneliti untuk perbaikan hingga memberhentikan atau memberi pensiun
pegawai hal tersebut dilakukan karna merupakan kunci keberhasilan pendidikan.
Sedangkan mengenai tanggung jawab ada tiga aspek penting yang perlu dilakukan kepala
sekolah sebagai tanggung jawab dalam pengembangan
tenaga di Sekolah yaitu peningkatan profesionalisme, pembinaan karir, dan
kesejahteraan.
4.
Manajemen
personil/pegawai di MTs Wahid Hasyim sudah termanaj dengan cukup baik, namun
belum bisa menjadi manajemen yang efektif dan efisien dikarenakan tugas-tugas
administrative sekolah masih dipegang peranannya oleh guru-guru mapel.
IV.
DAFTAR
PUSTAKA
Danim, Sudarwan, Visi Baru Manajemen Sekolah. Jakarta:
PT Bumi Aksara, 2006.
Filippo, Edwin, Manajemen Personalia, edisi ke-6, Jakarta: Erlangga, 1988.
Manulang, Manajemen
Personalia, Jakarta: Galia Indonesia, 1981.
Subroto, Suryo, Dimensi-Dimensi
Administrasi Pendidikan Di Sekolah, Jakarta: Bina Aksara, 1988.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar