MENU

Sabtu, 27 April 2013

MANAJEMEN PEGAWAI


Oleh : AHMAD WAGITO
Makul : MANAJEMEN PENDIDIKAN
 
MANAJEMEN PERSONALIA / PEGAWAI
I.       PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang Masalah
Sekolah yang baik perlu diatur atau dimanaj dengan baik. pengaturan tersebut mencakup semua sumber daya yang dimiliki sekolah tersebut. salah satu sumber daya sekolah adalah personal (guru baik PNS maupun bukan PNS, penjaga sekolah, dan tenaga administrasi). Agar personal sekolah tersebut dapat menjalankan hak dan kewajibannya dengan baik perlu suatu pengaturan, yaitu manajemen personalia.
Tugas sekolah adalah memberikan pelayanan kepada siswa. Pelayanan yang dimaksud adalah pelayanan di bidang pendidikan. Pelayanan tersebut meliputi pelayanan ilmu pengetahuan, pelayanan bimbingan dan konseling serta pelayanan keterampilan. Sekolah dikatakan baik apabila dapat memberikan pelayanan pendidikan yang baik kepada siswa. Pelayanan yang baik dapat diberikan kepada siswa apabila sekolah tersebut dimanaj dengan baik. Salah satu bagian yang dimanaj adalah personalia sekolah. Untuk itu diperlukan manajemen personalia (management by people).
Dalam makalah ini akan dibahas mengenai manajemen personil/pegawai, dan dengan mencantumkan hasil penelitian kami di MTs Wahid Hasyim Runting Tambaharjo Pati yang kami lakukan pada tanggal 1 oktober 2012 melalui wawancara terhadap salah satu guru yang mengajar di sana.
B.  Rumusan Masalah
1.    Apa pengetian dan ruang lingkup manajemen personalia di sekolah?
2.    Apa fungsi manajemen personalia itu?
3.    Bagaimana Manajemen Personil di MTs Wahid Hasyim Pati?


II.    PEMBAHASAN
A.    Pengertian dan Ruang Lingkup Manajemen Personil
Menurut kamus besar bahasa Indonesia, “manajemen” berarti penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran. Sedangkan “personalia” berarti kepegawaian. Manajemen personalia juga bisa disebut “manajemen sumber daya manusia”. Manajemen sumber daya manusia (MSDM) merupakan bagian dari manajemen keorganisasian yang memfokuskan diri pada unsur sumber daya manusia.[1]
Secara singkat kami menyimpulkan bahwa manajemen personalia adalah manajemen yang memfokuskan pada persoalan pegawai/personil, yang di dalamnya mendaya gunakan seluruh personil secara efektif dan efisien dengan tujuan untuk mencapai sasaran.
Dalam ruang lingkup sekolah, personil merupakan tenaga yang bekerja/ melaksanakan tugas untuk mencapai tujuan yang sudah dirumuskan bersama yaitu visi dan misi sekolah. Secara terperinci personil sekolah tersebut adalah meliputi : kepala sekolah, Guru, pegawai administrasi (tata usaha), dan pesuruh/penjaga sekolah.
Kepala sekolah wajib mendaya gunakan seluruh personil secara efektif dan efisien agar tujuan penyelenggaraan pendidikan di sekolah tersebut tercapai dengan optimal. Pendayagunaan ini ditempuh dengan jalan memberikan tugas-tugas jabatan sesuai dengan kemampuan dan kewenangan masing-masing individu. Oleh karena itu adanya “jeb diskription” yang jelas sangat diperlukan.[2]
1.   Pengertian Manajemen Personil Menurut Para Tokoh
a.   George R Terry mengatakan bahwa manajemen adalah pencapaian tujuan (organisasi) yang sudah ditentukan sebelumnya dengan menggunakan bantuan orang lain.
b.   Prof. Edwin B. Filippo, manajemen personalia adalah “perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian atas pengadaan tenaga kerja, pengembangan, kompensasi, integrasi, pemeliharaan, dan pemutusan hubungan kerja dengan sumber daya manusia untuk mencapai sasaran perorangan, organisasi, dan masyarakat.[3]
c.   Tri Ubaya Sakti mengatakan bahwa manajemen persoanalia adalah segala sesuatu tindakan yang berhubungan langsung dengan perencanaan, penyusunan, pembangunan, pengembangan, pengarahan, penggunaan serta pengendalian segala sesuatu berdaya guna dan berhasil guna.
d.   Manulang mengatakan bahwa manajemen personalia adalah seni dan ilmu perencanaan, pelaksanaan dan pengontrolan tenaga kerja untuk tercapainya tujuan yang telah ditentukan terlebih dahulu dengan adanya kepuasan hati pada diri para pekerja.[4]
Dari definisi tersebut dapat kami simpulkan bahwa manajemen personil atau juga disebut manajemen pendidikan di sekolah adalah segenap proses penataan yang bersangkut paut dengan masalah memperoleh dan menggunakan tenaga kerja untuk dan di sekolah dengan efisien, demi tercapainya tujuan sekolah yang telah ditentukan sebelumnya.
Pada prisipnya yang dimaksud personel disini ialah orang-orang yng melaksanakan sesuatu tugas untuk mencapai tujuan. Personel di sekolah meliputi unsur guru yang disebut tenaga edukatif dan unsur karyawan yang disebut tenaga administratif.
Personalia ialah semua anggota organisasi yang bekerja untuk kepentingan organisasi yaitu untuk mencapai tujuan yang sudah ditentukan. Dalam tiap kelompok personalia perlu pembagian tugas dan tanggung jawab serta hubungan kerja yang jelas. Seorang Kepala Sekolah dapat dibantu oleh seorang atau beberapa orang wakil kepala yang mengkoordinasikan urusan kurikulum atau kegiatan belajar mengajar, urusan kesiswaan, urusan sarana prasarana pendidikan, urusan hubungan sekolah dan masyarakat, dan sebagainya.
2.   Ruang Lingkup Manajemen Personil
Segenap proses penataan pegawai meliputi semua proses atau cara memperoleh pegawai, penempatan dan penugasan, pemeliharaannya, pembinaannya, evaluasi, serta pemutusan hubungan kerja.
a.       Pengadaan personel
Pengadaan personel dilakukan pada dasarnya karena tuntutan atau alasan-alasan: (1) ada perluasan pekerjaan karena besarnya beban tugas, dan (2) ada mutasi pegawai. Proses pengadaan pegawai meliputi kegiatan mulai dari pengumuman kebutuhan, menyeleksi sampai pada pengangkatannya.
b.      Penempatan dan Penugasan
Prinsip dasar penempatan dan penugasan pegawai adalah kesesuaian tugas dengan kemampuan yang dimiliki pegawai tersebut (the right man on the right place).
c.       Pemeliharaan Personel
Dalam aspek pemeliharaan personel sekolah, mengacu pada pemeliharaan pegawai negeri sipil pada umumnya, yang didalamnya terdapat kewajiban dan hak pegawai negeri sipil. Hal ini diasumsikan bahwa pemeliharaannya pegawai pada instansi/lembaga pendidikan pada umumnya tidak jauh berbeda dengan ketentuan yang berlaku bagi pegawai negeri sipil.
d.      Pembinaan Personel
Pembinaan atau pengembangan pegawai adalah usaha-usaha yang dilakukan untuk memajukan dan meningkatkan mutu serta efisiensi kerja seluruh tenaga personalia yang berada dalam lingkungan sekolah.
e.       Pemutusan Hubungan Kerja
Pemutusan hubungan kerja dalam pengertian ini meliputi: pemberhentian seorang pegawai yang mengakibatkan yang bersangkutan kehilangan statusnya sebagai pegawai.

B.     Fungsi Manajemen Personalia
Fungsi-fungsi manajemen personalia adalah sebagai berikut:
1.      Perencanaan (Planning)
Perencanaan berarti penentuan program personalia yang akan membantu tercapainya sasaran yang telah disusun untuk perusahaan itu. Dengan kata lain proses penentuan akan melibatkan partisipasi aktif dan kesadaran penuh dari Manajer personalia, dengan keahliannya dalam bidang sumber daya manusia.
2.      Pengorganisasian (organizing)
Organisasi adalah alat untuk mencapai tujuan, manajer personalia menyusun suatu organisasi dengan merancang struktur hubungan antara pekerjaan, personalia, dan faktor-faktor fisik. Apabila serangkaian tindakan telah ditentukan, organisasi harus disusun untuk melaksanakannya.
3.      Pengarahan (directing)
Fungsi sederhana dari pengarahan adalah untuk membuat atau mendapatkan karyawan melakukan apa yang diinginkan, dan harus mereka lakukan (pemberian perintah).
4.      Pengendalian (controlling)
Pengendalian adalah fungsi manajerial yang berhubungan dengan pengaturan kegiatan agar sesuai dengan rencana personalia yang sebelumnya telah dirumuskan berdasarkan analisis terhadap sasaran dasar organisasi
5.      Pengadaan tenaga kerja (procurement)
Fungsi operasional dari manajemen personalia adalah berupa usaha untuk memperoleh jenis dan jumlah yang tepat dari personalia yang diperlukan untuk menyelesaikan sasaran organisasi. Hal-hal yang dilakukan dalam kaitan ini adalah penentuan sumber daya manusia yang dibutuhkan dan perekrutannya, seleksi, dan penempatan . Penentuan sumber daya manusia yang diperlukan harus bersandar pada tugas-tugas yang tercantum pada rancangan pekerjaan yang ditentukan sebelumnya
6.      Pengembangan (development)
Pengembangan merupakan peningkatan keterampilan melalui pelatihan yang perlu untuk prestasi kerja yang tepat. Kegiatan ini amat penting dan terus tumbuh karena perubahan-perubahan teknologi, reorganisasi pekerjaan, tugas manajemen yang semakin rumit.
7.      Kompensasi (compensation)
Fungsi ini dirumuskan sebagai balas jasa yang memadai dan layak kepada personalia untuk sumbangan mereka kepada tujuan organisasi
8.      Integrasi (integration)
Integrasi merupakan usaha untuk menghasilkan suatu rekonsiliasi (kecocokan) yang layak atas kepentingan-kepentingan perorangan (individu), masyarakat , dan organisasi. Definisi ini berpijak atas dasar kepercayaan bahwa masyarakat kita terdapat tumpang tindih kepentingan yang cukup berarti.
9.      Pemeliharaan (maintenance)
Pemeliharaan merupakan usaha untuk mengabadikan angkatan kerja yang mempunyai kemauan dan mampu untuk bekerja. Terpeliharanya kemauan untuk bekerja sangat dipengaruhi oleh komunikasi dengan para karyawan, keadaan jasmani (fisik) karyawan, dan kesehatan serta keselamatan kerja.
10.  Pemutusan Hubungan Kerja (separation)
Jika fungsi pertama manajemen personalia adalah untuk mendapatkan karyawan, adalah logis bahwa fungsi terakhir adalah memutuskan hubungan kerja dan mengembalikan orang-orang tersebut kepada masyarakat. Organisasi bertanggung jawab untuk melaksanakan proses pemutusan hubungan kerja sesuai dengan persyaratan-persyaratan yang telah ditentukan, dan menjamin bahwa warga masyarakat yang dikembalikan itu berada dalam keadaan yang sebaik mungkin.

C.    Manajemen Personil di MTs Wahid Hasyim Pati
Berikut beberapa keterangan mengenai manajemen personil di MTs Wahid Hasyim Pati:[5]
  1. Para personil/guru yang dimiliki oleh MTs Wahid Hasyim Pati telah memenuhi kualifikasi akademik, karena guru-guru yang mengajar di MTs Wahid Hasyim Pati sudah memiliki ijazah S1/D3 Pendidikan Guru. Namun ada juga beberapa guru yang belum berijazah S1/D3.
  2. Para personil/guru yang dimiliki oleh MTs Wahid Hasyim Pati adalah terdiri dari guru tetap yayasan dan guru honorer, dan belum ada guru yang statusnya sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS), namun ada beberapa guru yang sudah mendapatkan sertifikasi.
  3. Beberapa guru yang dimiliki oleh MTs Wahid Hasyim juga menjadi guru maple di sekolah lain seperti SMA Wahid Hasyim, MTs Islam Pati dan lain-lain.
  4. Adapun tenaga administratif, seperti; Tata Usaha, Bendahara Sekolah, Penjaga Sekolah dan Penanggung Jawab kebersihan sekolah masih dirangkap oleh guru-guru maple.
  5. Cara kepala sekolah agar para personil sekolah terus memperbarui pengetahuan dan keterampilan di bidangnya masing-masing adalah dengan cara memberikan motivasi kepada para personil sekolah agar terus mengembangkan pengetahuan dan kemampuannya demi mencapai tujuan bersama yakni memajukan MTs Wahid Hasyim Pati.


III. SIMPULAN
1.         Personalia adalah semua anggota organisasi yang bekerja untuk kepentingan organisasi yaitu untuk mencapai tujuan yang sudah ditentukan, yang mencakup para guru, para pegawai, dan para wakil siswa yang dipimpin oleh seorang kepala institusi yang berkeudukan sebagai manager.
2.         Manajemen personalia di sekolah pada prinsipnya mengupayakan agar setiap warga dapat bekerja sama dan saling mendukung untuk mencapai tujuan sekolah.
3.         Adapun tugas manajer dalam mewujudkan keberhasilan pendidikan yakni ia harus memperhatikan segala sesutu mengenai personalia mulai dari merencanakan, merekrut, menyeleksi, meneliti untuk perbaikan hingga memberhentikan atau memberi pensiun pegawai hal tersebut dilakukan karna merupakan kunci keberhasilan pendidikan. Sedangkan mengenai tanggung jawab ada tiga aspek penting yang perlu dilakukan kepala sekolah sebagai tanggung jawab dalam pengembangan tenaga di Sekolah yaitu peningkatan profesionalisme, pembinaan karir, dan kesejahteraan.
4.         Manajemen personil/pegawai di MTs Wahid Hasyim sudah termanaj dengan cukup baik, namun belum bisa menjadi manajemen yang efektif dan efisien dikarenakan tugas-tugas administrative sekolah masih dipegang peranannya oleh guru-guru mapel.

IV. DAFTAR PUSTAKA
Danim, Sudarwan, Visi Baru Manajemen Sekolah. Jakarta: PT Bumi Aksara, 2006.
Filippo, Edwin, Manajemen Personalia, edisi ke-6, Jakarta: Erlangga, 1988.
Manulang, Manajemen Personalia, Jakarta: Galia Indonesia, 1981.
Subroto, Suryo, Dimensi-Dimensi Administrasi Pendidikan Di Sekolah, Jakarta: Bina Aksara, 1988.


[1] Danim, Sudarwan, Visi Baru Manajemen Sekolah. Jakarta: PT Bumi Aksara, 2006, hal.76
[2] Subroto, Suryo, Dimensi-Dimensi Administrasi Pendidikan Di Sekola,. Jakarta: Bina Aksara, 1988, hal.48
[3] Prof. Edwin b.Filippo, Manajemen Personalia, edisi keenam, Jakarta: Erlangga, 1988, hal.5
[4] Manulang, Manajemen Personalia, Jakarta: Galia Indonesia, 1981, hal. 11-12
[5] Keterangan ini kami dapatkan melalui penelitian yang kami laksanakan pada tgl 1 oktober 2012 kepada beberapa guru yang ada di MTs Wahid Hasyim tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar